Mereka telah menaikkan tarifnya lebih cepat dan mengurangi penerbangannya

Mereka telah menaikkan tarifnya lebih cepat dan mengurangi penerbangannya. Info sangat penting tentang Mereka telah menaikkan tarifnya lebih cepat dan mengurangi penerbangannya. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Mereka telah menaikkan tarifnya lebih cepat dan mengurangi penerbangannya

Mereka telah menaikkan tarifnya lebih cepat dan mengurangi penerbangannya
Kotabumi
Maskapai yang selama ini menghindari kenaikan harga tiket, kini menikmati lonjakan pendapatan tahun ini karena kenaikan harga tiket. Secara umum, maskapai penerbangan telah merespon perubahan lingkungan seiring kenaikan harga minyak tahun ini. Mereka telah menaikkan tarifnya lebih cepat dan mengurangi penerbangannya. "Industri ini telah mengajari kali untuk mengharapkan hal-hal yang tidak diharapkan," kata Bastian. Sisi positifnya, industri akan melihat bahwa permintaan akan stabil dan maskapai akan menjaga pesawatnya agar tetap terpenuhi penumpang yang mau membayar lebih. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana mereka bisa terus beroperasi sebelum penumpang mogok. "Keadaannya tidak terlalu buruk karena pesawat tetap penuh karena masih banyak penumpang yang ingin terbang," kata Jeff Straebler, ekonomi fixed income dari RBS. Selain masalah harga minyak, ternyata gempa dan tsunami yang melanda Jepang turut mempengaruhi industri penerbangan. Delta memperkirakan pendapatan perusahaan bakal anjlok US$ 250-400 juta tahun ini. Hal ini tidak terelakkan karena frekuensi penerbangan ke Jepang turun 20 persen hingga bulan Mei dan maskapai harus menunda penerbangan ke salah satu bandara di Tokyo, Haneda. Delta biasanya meraup pendapatan sekitar US$ 2 miliar dari destinasi Jepang, atau sekitar 8 persen dari total pendapatan perusahaan. Oleh karena itu Delta tercatat sebagai maskapai penerbangan asing terbesar di sana. Belakangan ini ancaman nuklir di Jepang yang membuat frekuensi penerbangan menurun. Padahal negara tersebut termasuk salah satu destinasi terbesar selama ini. Maskapai penerbangan yang berbasis di Dubai, Emirates, menawarkan promosi tiket penerbangan rute Indonesia--Dubai dan Eropa untuk mendongkrak jumlah penumpang domestik ke dua tujuan internasional itu. Tiket promosi untuk kelas ekonomi ke Dubai dibanderol seharga US$816, sedangkan tarif promosi ke Eropa dipatok sebesar US$1.022 di kelas ekonomi dan US$3.195 di kelas bisnis. "Ini untuk menarik wisatawan Indonesia untuk melakukan perjalanan ke Dubai dan negara lainnya dalam jumlah besar sekaligus memperkuat posisi kami sebagai penerbangan kelas dunia dalam peta pariwisata internasional," kata Mohammed Al Nahari, Emirates Country Manager Indonesia.