Ketika manajemen melaksanakan perubahan pada seseorang, dia akan merasa terancam. Baik terancam ditilik dari segi pemenuhan kebutuhan dasarnya, terancam otonominya maupun terancam daya control terhadap ke hidupannya sendiri. Bila kita berada pada posisi seperti itu, bagaimana rasanya? Pasti akan muncul rasa khawatir, takut, ngeri, karena kita tahu ada perubahan, tetapi tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi, berapa cepat dan berapa lama. Untuk mengurangi rasa takut terhadap perubahan, diperlukan komunikasi multi arah yang timbal balik atau resiprokal, melibatkan segenap pihak yang terkait. Karena itulah sang pimpinan harus betul-betul proaktif untuk melakukan pendekatan pada para pegawainya untuk lebih siap melakukan penyesuaian agar dapat menerima rencana perubahan yang direkomendasikan pimpinan. Inisiatif berikut bimbingan atau panduan perubahan terletak pada bahu para manajer, untuk kemudian ditularkan melalui para Kepala Bagian pada segenap staf di bawahnya. Disamping itu diharapan dapat menjadi salah satu upaya menjadi agen perubahan untuk menjembatani antara Kebijakan Manajemen dengan aspirasi segenap pekerja, harapan lain adalah agar dapat menjadi Media Komunikasi dan Sosialisasi Persiapan perusahaan menghadapi tantangan kedepan. Suatu himbauan yang sering kita dengar pada saat ada arahan atau saran-saran kepada rekan kerja dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan orang lain : "Marilah kita BEKERJA SAMA yang baik untuk kesuksesan rencana kita". Namun dalam praktek sering terjadi hambatan, benturan sehingga terjadi konflik saling mempertahankan pendapatnya dan akhirnya timbul perpecahan. Untuk menciptakan suatu kerja sama yang efektif setiap personal dalam kelompok atau tim, harus memahami 3 prinsip dalam kerja sama, yaitu : Memberi sesuai kebutuhan yang berarti. Harus sadar dan bersedia mengakui kemampuan rekan-rekan lain. Tiap orang harus dapat memulai bagaimana dia dapat membantu ke arah pemecahan masalah agar dapat memberi sesuai dengan kebutuhan. Faktor kepekaan sangat diperlukan dan memiliki sikap terbuka dengan orang lain serta perlu mengenal dan mengakui kesulitan-kesulitan rekan kerja, yaitu memberikan sesuatu yang dibutuhkan rekan lain. Dalam hal ini berlatihlah untuk bisa memiliki rasa empati. Untuk dapat menerima kekurangan diri dan kelebihan rekan lain hindarilah sikap merasa paling benar / pintar sendiri dan lebih mementingkan diri sendiri, mau menangnya sendiri. Terutama merasa malu atas kekurangannya, bersikaplah menang-menang. Setiap personal hendaknya memiliki tujuan akhir yang hendak di capai oleh karenanya masing-masing berusaha mencapai tujuan yang saling menguntungkan dalam hal berusaha untuk lebih memiliki inisiatif, kreatif dan pro-aktif. Hindari sikap putus asa dan pasrah dengan rekan lain. Berusaha mencari solusi dengan perbedaan yang ada sehingga terwujud sinergis dalam bekerja sama.
Hidroponik: Cara menanam lombok / cabai dengan mudah, 3 bulan panen
-
Video: Hidroponik: Cara menanam lombok / cabai dengan mudah, 3 bulan panen
| TV Kampung.
8 years ago