BOOKING TIKET PESAWAT

Sepertinya

Sepertinya. Info sangat penting tentang Sepertinya. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Sepertinya

Mungkin ada yang lupa bahwa hari ini adalah hari kelahiran Raden Ajeng Kartini. Bahkan mungkin ada yang tidak tahu bahwa setiap tanggal 21 April kita memperingati hari Kartini. Lha wong saya sendiri saja hampir lupa koq. Tapi untung langsung cepat ingat, tidak keterusan. Jadi, wajar saja kalau posting tentang hari Kartini ini diterbitkan setelah malam tiba. Seharusnya sudah sejak tadi pagi atau sudah saya siapkan kemarin dan dimasukan dalam schedule post. Rencananya sih memang begitu, tapi terlanjur keduluan dengan hampir lupa tadi. Tapi tidak apa, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Lebih baik bikin posting dengan tema hari Kartini dari pada tidak sama sekali. Iya, kan. Sebenarnya hari Kartini ini seharusnya lebih diperhatikan oleh kaum cewek. Sebab inti dari perjuangan RA. Kartini adalah emansipasi. Persamaan kewajiban dan hak tanpa membedakan gender bin jenis kelamin. Lalu mengapa saya yang berjenis kelamin laki-laki ini jadi ikut membahas hari Kartini? Jawabannya mudah. Karena perjuangan emansipasi harus disetujui oleh kaum berjenis kelamin laki-laki, termasuk saya. Dan sudah terbukti kaum laki-laki menyetujui emansipasi. Itu sisi baik dari kaum laki-laki. Hidup laki-laki! Hidup cowok! Tapi sebaiknya kita tidak usah membahas siapa yang jadi pemenang dalam perjuangan menegakkan emansipasi itu. Yang paling penting, kita harus merasa jadi bangsa yang beruntung karena diantara jutaan rakyat Indonesia pernah lahir seorang RA. Kartini. Karena beliau, laki-laki dan perempuan, cowok dan cewek, bisa sama-sama menentukan arah kemana bangsa ini akan dibawa. Hidup laki-laki dan perempuan! Hidup cowok dan cewek! Bagaimana saya memandang sosok seorang RA. Kartini? Bagi saya, RA. Kartini seorang perempuan yang sederhana dengan cita-cita yang sangat mewah. Koq mewah? Saya sendiri tidak bisa membayangkan kalau lahir dan hidup sebelum abad 20 dan harus memperjuangkan emansipasi. Pada masa itu patriakal menjadi konsep yang sangat kuat dalam kehidupan sosial. Seorang bapak atau seorang laki-laki adalah pusat dalam keluarga, itu pandangan pada waktu itu. Wajar kalau perjuangan emansipasi pada masa itu sebagai sesuatu yang mewah dan megah. Tapi untung saja ada seorang Kartini yang sampai sekarang pun konsep pemikirannya sangat berpengaruh dalam kehidupan bernegara di negeri ini. Memang jadi kebangetan kalau ada perempuan atau cewek Indonesia yang lupa kalau hari ini adalah hari Kartini. Saya aja yang berjenis kelamin laki-laki masih ingat koq. Hidup…..saya!! Hari ini kegiatan netting saya menelusuri beberapa portal berita tanah air. Misalnya situs kompas.com, korantempo.com, detik.com, antara.co.id, gatra.com, dan okezone.com. Sementara situs-situs itu dulu yang saya lihat-lihat. Meskipun dari internet kita bisa mengakses informasi dengan lebih cepat tapi tetap saja butuh waktu. Belum termasuk saat koneksi tiba-tiba jadi lelet bin lemot. Tapi harus tetap disyukuri karena saya tidak perlu membeli edisi cetak dari rombongan sumber informasi itu. Memang ada untungnya membaca edisi online-nya meskipun setelah selesai dibaca tidak bisa kita jadikan untuk membungkus sesuatu.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger